Namaku Ranie Mores Syabilla, biasa dipanggil Ranie. Beberapa apa yang ada dipikiranku akan kutulis disini, sisanya aku berusaha rapikan lagi dipikiranku. Selamat mengenalku.

Aku lahir di kota bondowoso, kota ini familiar dengan sebutan kota tape. Sejak tahun 2002 aku tumbuh dan dibesarkan oleh kakek dan nenek yang penuh dengan kasih sayang. Hari ini aku menginjak usia 21 tahun pada 12 September tahun ini. Sebagai seorang perempuan desa yang terkesan biasa-biasa saja, aku tidak memiliki gaya hidup yang terlalu kekinian (keren) atau dengan kata lain aku ini sangat bodoamat dengan trend yang begitu cepat digandrungi oleh manusia seusiaku perhari ini. Aku lebih suka hidup dengan penuh kesederhanaan entah itu berkaitan dengan style, gaya hidup, tempat nongkrong, dan bahkan jajanan yang ku senangi. Keseharianku adalah bekerja sebagai karyawan pabrik di salah satu kota di dekat kabupatenku. Dengan bekerja membuatku lebih bisa menguatkan tulang dan hatiku bahkan termasuk isi kantongku. Wajar aku ini bukan perempuan yang ketergantungan pada orang-orang di sekitarku sebab dari pilihan inilah yang mengantarkanku menjadi perempuan yang mandiri.

Sejak umur 16 bulan aku diasuh oleh kakek dan nenekku mereka adalah orang tua dari ibuku, tidak mungkin kan, aku merepotkan mereka untuk selamanya memenuhi kebutuhanku. Soal ibu, entahlah mengapa aku sampai diasuh oleh nenek dan kakek, mungkin karena mereka lebih sayang dalam merawat dan menjagaku. Ibuku adalah perempuan hebat yang pernah aku kenal dan berjasa besar atas keberadaanku melihat indahnya dunia. Soal Ayah, sejak kecil aku sudah tidak bersamanya. Entah dalam hal ini ayah ada dimana?  Karena sejak usia 16 bulan aku sudah berpisah dengannya sampai tulisan remeh temeh ini pun jadi. Ayah lahir di sukabumi dan ibuku adalah perempuan yang lahir di bondowoso.  Harapanku ingin sekali rasanya bertemu dengan ayah, karena selama ini dialah satu-satunya harapan terhebatku. Namun aku tidak tau lagi, ayah dimana, masih di bumi yang sama atau sudah terlebih dahulu menghirup udara surga.  Yang pasti aku selalu mencintainya, dan realisasi cinta yang kujalani pada ayah aku haturkan melalui doa-doa yang kulangitkan setiap kali aku bersujud kepada-Nya. Semoga aku dipertemukan dengan cara paling baik yang Tuhan atur sebaik mungkin untuk aku dan semuanya.

Soal Asmara,

Sebenarnya aku malas banget membahas perihal asmara atau riwayat dunia perbucinanku. Karena setiap laki laki yang mencintaiku tidak setulus kakekku. Ya, paling tidak meskipun tidak sebaik kakek namun bisa menjagaku namun realita yang kujalani tidak seperti itu. Bayangkan, seorang perempuan hidup dengan laki laki yang senang mempermainkan hati seorang perempuan dan bersikap seenak isi perutnya dalam memperlakukan seorang perempuan. Aku pernah hidup dengan laki laki yang sangat kucintai bahkan aku percaya sepenuh hati dalam mencintainya namun pada akhirnya kepercayaan dibalas dengan dusta yang tidak pernah ada habisnya seperti laki laki yang senang menduakan pasangannya. Perempuan sehat yang mana yang mau menerima masalah perlakuan laki laki jenis ini ( tukang selingkuh/fuc*kboy) aku yakin setiap perempuan tidak akan bisa menerima laki laki sejenis ini karena mau disembunyikan dan bahkan sesabar nabipun tidak akan bisa terima ( karena tidak ada nabi perempuan dalam cerita bersabar wkwkwk). Namun aku bersyukur pada pemilik semesta, dan setiap perlakuan yang kurang baik dari kisah perbucinanku semesta akan memainkan rumusnya, orang baik akan bertemu dengan orang baik, orang berusaha lebih baik akan bertemu dengan yang sama-sama berusaha lebih baik, orang yang buruk akan bertemu yang buruk. Karena setiap perlakuan manusia sekecil atom pun akan tetap mendapatkan resikonya. Tugasku seperti tugas manusia yang semestinya, hanya mencintai tanpa harus menyakiti siapapun. Dan hari ini aku dipertemukan dengan orang yang bener-bener mencintaiku (semoga) baik tenaga dan pikirannya dia rela memperjuangkanku bahkan berani menyatakan komitmennya didepan keluargaku sampai tulisan ini jadi dan dia yang mengajariku tentang cara seperti ini (tulisan ini). Meskipun hubungan ini dikatakan begitu rumit karena harus menjalani Long Distance Relationship (LDR) tapi aku selalu percaya bahwa menjalani hubungan yang diikat oleh niat baik maka akan selalu baik kedepannya (hukum interaksi), yaa tetapi tergantung bagaimana aku dan dia menjalani dan menyikapinya atas segala kisah yang akan jalani (intinya kita akan maju didalam sendu senang diatas permukaan bumi wkwkwk). Sebenarnya aku bingung akan memulai dari kata apa untuk menggambarkan sosok laki-laki ini (siapa yaaa..? :)). Yang jelas laki-laki ini berangkat dari sosok masa lalu yang pernah sangat ku benci. Herannya juga ada sebuah pertanyaan yang selalu tidak bisa aku jawab dalam diriku sendiri, kenapa harus laki laki ini? Ya, bagaimana lagi? aku tidak akan pernah tau rahasia besar tuhan bahkan dalam hal seperti  ini, yang datang akan pergi, yang pergi akan kembali. Benar apa yang diajarkan oleh kitab suci yang kuyakini bahwa : Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Semoga bisa mengambil hikmah dari apa yang kutulis dengan berantakan ini, salam kenal dari aku Ranie!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama